Kamis, 01 Mei 2014

Media Sosial dan Anti Sosial


                        Pada jaman sekarang ini, media sosial sudah menjadi gaya hidup bagi setiap orang. Dari kalangan manapun, tua, muda, remaja, bahkan anak-anak. Alasan mereka untuk menggunakan media sosial juga beranekaragam, mulai dari urusan pekerjaan, mencari informasi,  sekedar untuk saling berkomunikasi dengan orang-orang lain di media sosial, atau bahkan hanya mengikuti trend saat ini. Jenis dari media sosial pun bermacam-macam, ada twitter, facebook, instagram, path, blog dan masih banyak lagi. Tapi, tahukah anda apa yang menyebabkan media sosial membuat seseorang memliki sikap anti sosial? Ini sudah menjadi hal yang nyata pada jaman sekarang ini. Sebenarnya banyak sekali hal positif dari penggunaan media sosial itu sendiri, selain karena bisa mempermudah kita untuk berkomunikasi dengan banyak pengguna media sosial lain diluar sana, tapi juga banyak informasi yang bisa kita dapat. Namun semua itu tergantung bagaimana cara kita menggunakan media sosial itu dengan baik. Sebagai makhluk sosial kita harus pandai dalam berkomunikasi dan bersosialisasi, juga harus dapat memilih mana informasi yang baik untuk kita terima dan mana informasi yang tidak berguna atau bersifat negatif.
Kesalahan yang membuat seseorang memiliki sikap anti sosial sebenarnya ada pada dirinya sendiri.  Sikap anti sosial merupakan prilaku yang tidak memperdulikan keadaan disekitarnya atau orang lain disekitarnya, dan tidak mempertimbangkan apa pendapat atau pandangan orang lain. Sikap seperti ini membuat seseorang tidak bisa berinterkasi secara sosial dengan orang lain maupun lingkungan disekitarnya. Beberapa orang yang memiliki sikap anti sosial juga beranggapan bahwa kehidupan sosialnya hanya sebatas pada media sosial. Sehingga dalam kehidupan nyata, orang tersebut memperlihatkan sikap anti sosialnya. Saat ini, kebanyakan kasus seperti ini terjadi pada remaja dan anak-anak. Remaja dan anak-anak pada jaman sekarang ini sudah sangat mudah mendapatkan dan mahir menggunakan gadget yang dengan mudah menghubungkan mereka ke media sosial. Tidak sedikit dari mereka yang beranggapan bahwa memiliki akun jejaring sosial itu wajib hukumnya, karena mengikuti trend yang ada saat ini. Tapi tidak semua dari mereka memahami betul apa fungsi dari media sosial tersebut. Oleh sebab itu, peran orang tua sangat penting untuk mengawasi anak-anak nya dalam menggunakan media sosial, agar anak mendapatkan manfaat  dan informasi yang baik. Mereka juga harus dibimbing, bahwa penggunaan media sosial tidak boleh membuat mereka membatasi komunikasi di kehidupan nyata. Mereka tetap harus bersosialisasi dengan baik di dunia nyata dan menunjukkan kepeduliannya terhadap sekitar, bukan hanya di dunia maya. Tidak hanya remaja dan anak-anak, orang dewasa pun bisa bersikap anti sosial dan merasa media sosial adalah tempat yang paling baik untuk berkomunikasi dibandingkan dengan di dunia nyata. Tapi sikap anti sosial bisa dihindari oleh setiap orang dengan adanya kesadaran untuk dapat membatasi penggunaan media sosial sesuai dengan kebutuhan, dan kesadaran untuk bersosialisasi di lingkungan sekitarnya.
Media sosial sangat membantu untuk kita berkomunikasi dengan orang lain yang mungkin jaraknya jauh dengan kita pada saat itu dan tidak memungkinkan untuk bertemu secara langsung,  juga dapat memberikan banyak informasi positif, bahkan menambah teman baru. Namun jangan sampai media sosial disalah gunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan infromasi yang bersifat negatif sehingga dapat merugikan kita dan orang lain. Informasi yang baik akan kita dapatkan bila kita dapat berkomunikasi dengan baik di media sosial dan di lingkungan sekitar, oleh sebab itu keduanya harus seimbang. Jangan sampai media sosial membuat kita menjadi jauh dengan orang-orang yang ada dekat dengan kita, dan membuat kita lupa akan lingkungan disekitar kita.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kita dapat terhindar dari sikap anti sosial.

·               Menjalin komunikasi yang baik dengan orang-orang disekitarnya.
           Menjalin hubungan dan komunikasi yang baik dengan orang-orang disekitar kita sangat penting. Seperti keluarga, dan teman-teman yang lebih banyak menghabiskan waktu bersama kita setiap hari. Dengan menjalin komunikasi yang baik dengan mereka, kita pasti merasa lebih nyaman dan tidak merasa media sosial adalah tempat berkomunikasi yang paling utama.
·               Ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosial.
Ikut serta dalam kegiatan sosial akan menjadi hal yang sangat menyenangkan. Selain bisa bertemu dan berkomunikasi dengan banyak orang, kita juga bisa membantu sesama dan meningkatkan jiwa sosial kita.
·               Menyalurkan hobi .
Cobalah untuk menyalurkan apa yang menjadi hobi kita. Misalnya bernyanyi, menulis, melukis dan banyak kegiatan lainnya. Ajak orang disekitar kita yang memiliki hobi yang sama untuk bertukar pikiran, atau ikut dalam suatu komunitas yang berhubungan dengan hobi kita tersebut. Selain bisa menambah teman baru, kita juga bisa mengembangkan apa yang menjadi hobi dan kemampuan kita.
·               Membangun rasa percaya diri.
Percaya diri merupakan hal yang penting untuk dimiliki oleh setiap makhluk sosial. Rasa percaya diri akan tumbuh pada diri setiap orang, bila dia merasa berada di lingkungan yang membuatnya nyaman. Jika seseoarang memiliki rasa percaya diri, makan akan dengan mudah berkomunikasi dengan orang-orang disekitarnya dan tidak bergantung pada media sosial.
·               Pengawasan oleh orang tua.
Pengawasan penggunaan media sosial oleh orang tua sangat penting bagi remaja dan anak-anak. Jangan sampai remaja dan anak-anak menadapat informasi negatif yang berdampak buruk bagi tumbuh kembang mereka. Pembatasan penggunaan media sosial juga perlu ditegaskan oleh orang tua kepada anak-anak nya, agar mereka dapat berkomunikasi lebih baik tidak hanya di media sosial dan dapat memperhatikan lingkungan disekitarnya.

Media sosial harus bisa memberikan manfaat dan informasi yang positif, juga menjadi wadah bagi setiap orang untuk bisa berkomunikasi lebih luas lagi dengan banyak orang diluar sana, bukan malah menjadi pembatas untuk berkomunikasi dengan orang-orang disekitarnya. Setiap orang harus mempunyai kesadaran bahwa kita adalah makhluk sosial, yang harus selalu berkomunikasi dan bersosialisasi sepanjang hidupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar