Senin, 07 Mei 2018

Kalahkan Monster Bernama Depresi

Di masa kini sepertinya bukan hal tabu lagi untuk membahas mengenai kesehatan mental. Tidak dapat dipungkiri, bahwa setiap manusia pasti memiliki permasalahannya masing-masing, bahkan sampai merasa dirinya adalah orang yang berada di posisi paling rendah hingga depresi. Tanpa disangka, anak-anak dan remaja saat ini sudah banyak yang merasakan serangan si “monster” depresi.

World Health Organization (WHO) telah mengumumkan bahwa depresi ialah penyebab utama masalah kesehatan dan sekitar 300 juta orang menderita penyakit ini. Angka yang disebutkan oleh WHO harusnya membuat kita semakin sadar bahwa masalah kesehatan mental bukan hal sepele. Depresi tidak mengenal batasan usia, laki-laki atau perempuan dan status ekonomi. Depresi layak dikatakan “monster” karena dia bisa benar-benar menelan kebahagian seseorang, rasa suka cita dan segala harapan.

Depresi itu banyak sekali jenisnya. Namun apapun jenis depresinya, hal paling penting dalam penanganannya ialah lingkungan yang positif dan saling menghargai. Orang dalam keadaan depresi harus diyakinkan bahwa seburuk apapun masalah yang terjadi dia tidak sendiri. Yaknilah bahwa Tuhan akan selalu ada untuk hambaNya dalam keadaan apapun. Dia yang memberikan kita rasa sakit, maka serahkanlah semua kepada Nya untuk disembuhkan lagi.

Untuk siapapun yang sedang mengalami kesedihan karena diserang “monster” depersi, carilah orang yang kamu anggap nyaman untuk menceritakan segala kaluh kesahmu. Jadilah berani untuk terbuka karena kamu dikelilingi orang-orang yang menyayangimu. Pasti awalnya sulit dan tidak mudah, tapi kamu harus ingat bahwa kamu lebih kuat daripada si “monster” depresi yang sedang mencoba menjatuhkanmu.

Terkadang orang yang sedang dalam keadaan depresi hanya butuh didengarkan ketika bercerita. Cobalah menjadi pendengar yang baik untuk orang-orang di sekitar kita. Sekecil apapun rasa peduli yang ditunjukkan akan sangat berarti bagi mereka.
Jangan pernah menganggap remeh depresi, karena keadaan yang paling parah adalah ketika seseorang sudah tidak bisa lagi menceritakan apa yang ia rasakan dan memendam semuanya sendiri. Jangan ragu jika dirasa perlu untuk konsultasi ke psikolog. Ingat, berkonsultasi ke psikolog bukan berarti kamu gila, itu adalah pemikiran orang awam zaman dulu. Yang kamu lakukan semata-mata karena kamu mencintai dirimu sendiri. Bersyukurlah atas segala nikmat Tuhan yang diberikan kepadamu, sekecil apapun itu. Karena dengan rasa syukur, “monster” depresi akan lebih mudah untuk dikalahkan.