Di
masa kini sepertinya bukan hal tabu lagi untuk membahas mengenai kesehatan
mental. Tidak dapat dipungkiri, bahwa setiap manusia pasti memiliki permasalahannya
masing-masing, bahkan sampai merasa dirinya adalah orang yang berada di posisi
paling rendah hingga depresi. Tanpa disangka, anak-anak dan remaja saat ini
sudah banyak yang merasakan serangan si “monster” depresi.
World Health
Organization (WHO) telah mengumumkan bahwa
depresi ialah penyebab utama masalah kesehatan dan sekitar 300 juta orang
menderita penyakit ini. Angka yang disebutkan oleh WHO harusnya membuat kita
semakin sadar bahwa masalah kesehatan mental bukan hal sepele. Depresi tidak
mengenal batasan usia, laki-laki atau perempuan dan status ekonomi. Depresi
layak dikatakan “monster” karena dia bisa benar-benar menelan kebahagian
seseorang, rasa suka cita dan segala harapan.
Depresi itu banyak sekali jenisnya.
Namun apapun jenis depresinya, hal paling penting dalam penanganannya ialah
lingkungan yang positif dan saling menghargai. Orang dalam keadaan depresi
harus diyakinkan bahwa seburuk apapun masalah yang terjadi dia tidak sendiri.
Yaknilah bahwa Tuhan akan selalu ada untuk hambaNya dalam keadaan apapun. Dia
yang memberikan kita rasa sakit, maka serahkanlah semua kepada Nya untuk
disembuhkan lagi.
Untuk
siapapun yang sedang mengalami kesedihan karena diserang “monster” depersi,
carilah orang yang kamu anggap nyaman untuk menceritakan segala kaluh kesahmu. Jadilah
berani untuk terbuka karena kamu dikelilingi orang-orang yang menyayangimu.
Pasti awalnya sulit dan tidak mudah, tapi kamu harus ingat bahwa kamu lebih
kuat daripada si “monster” depresi yang sedang mencoba menjatuhkanmu.
Terkadang orang yang sedang dalam keadaan depresi hanya
butuh didengarkan ketika bercerita. Cobalah menjadi pendengar yang baik untuk
orang-orang di sekitar kita. Sekecil apapun rasa peduli yang ditunjukkan akan
sangat berarti bagi mereka.
Jangan pernah menganggap remeh depresi, karena keadaan
yang paling parah adalah ketika seseorang sudah tidak bisa lagi menceritakan
apa yang ia rasakan dan memendam semuanya sendiri. Jangan ragu jika dirasa
perlu untuk konsultasi ke psikolog. Ingat, berkonsultasi ke psikolog bukan
berarti kamu gila, itu adalah pemikiran orang awam zaman dulu. Yang kamu
lakukan semata-mata karena kamu mencintai dirimu sendiri. Bersyukurlah atas
segala nikmat Tuhan yang diberikan kepadamu, sekecil apapun itu. Karena dengan
rasa syukur, “monster” depresi akan lebih mudah untuk dikalahkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar